Kemarin ketika melihat iklan duka berukuran kecil pada halaman sebelumnya di Kompas, saya mengira itu nama lain. Baru setelah melihat yang lebih besar, termasuk dari keluarga dan Honda Prospect Motor, saya yakin bahwa yang wafat adalah Pak Ang Kang Hoo, salah satu tokoh bisnis otomotif di Indonesia. Ternyata nama resminya adalah Ang Kang Hio. Pada mesin pencari, nama Ang Kang Hoo lebih dikenal daripada Ang Kang Hio. Selamat jalan, Pak.
BTW, bagi seorang yang teliti, seperti seorang jurnalis pada Bisnis Indonesia, puluhan tahun mengikuti iklan duka cita bisa membantu pemetaan bisnis keluarga tertentu. Apakah Anda pernah memperhatikan? Dulu, karena kuper, saya tahu pertautan keluarga seorang juragan besar katering dan anggota bisnis Cendana Boys dari iklan duka cita. Begitu pula ketika seorang juragan alat tulis wafat karena ditembak serdadu sewaan bekas menantunya di Pluit, iklan duka citanya di koran seperti memaparkan jaringan bisnisnya.