Jadi ingat di zaman pradigital dan prainternet dulu: meja reporter gatal berisi buku data, dan kliping tabel terbaru (misal berapa perbandingan jumlah dokter per seribu orang di Kenya, atau berapa harga Coke di setiap kota dunia), termasuk buku APBN. Bisa juga laporan Survei Wacoal tentang ukuran payudara wanita Asia, dan survei perusahaan pembalut tentang “keputihan”. :) Tentu yang juga menarik adalah data Indonesia tahun 50-an.
Sekarang di zaman internet dan wiki, apakah buku cetak masih menarik?