Ndhèrèk mulya atau nebeng kesenangan adalah prinsip ekologi kuno yang tetap relevan sampai kini.
↻ Lama baca 2 menit ↬

BELAJAR DARI SENTANA: DUNIA ORANG KESEPIAN.

Royal bisa berarti bangsawan, bisa juga suka mentraktir

Rentang usia pria yang diminati “gadis anggun” 22 tahun ini boleh juga: usia 30-50 tahun. Oh, biasalah wanita muda mencari pria yang lebih tua. Apakah syarat yang ini juga biasa: single, kerja tetap, dan royal? Hanya untuk teman fun dan jalan-jalan?

Misalkan itu biasa berarti prinsip ekonomi ditegakkan. Meraih tujuan dengan sekecil mungkin biaya. Ada yang bilang itu cara smart. Yang lain berkomentar itu cara pemalas.  Bagi Anda mungkin persoalannya bukan smart atau malas, tapi caranya sophisticated atau tidak.

Tidak pelit. Penting itu! Percuma banyak duit kalau kikir.

Numpang baca rubrik “SMS Jalinan Kasih Sayang” di koran Sentana-nya pemilik kios rokok bisa membuat saya tersenyum. Saya tak tahu berapa sekarang tiras koran yang bersemboyan “Mengabdi Kepentingan Umum” itu. Belum tertebak jumlah pembaca yang mengikuti rubrik itu.  Sentana dulu adalah koran mingguan, kemudian sejak 2006 (kalau tak salah) menjadi koran harian.

Melihat entri rubrik ini saya mendapati kepingan potret zaman, terlepas dari soal apakah keseluruhannya benar. Lima tahun lagi rubrik macam ini mungkin sudah raib, digantikan oleh layanan internet yang entah apa bentuknya.

Orang kesepian mencari teman yang juga kesepian. Itu namanya klop.

Tetapi apapun rupa medianya kelak, persoalan manusia tetap. Salah satunya  adalah kesepian. Katup pelepasanya bisa serius, bisa iseng — atau gabungan keduanya: iseng tapi akhirnya serius (boleh jadi malah sebaliknya).

Hanya butuh curhat. Selebihnya entah.

Perjalanan media sekarang cepat sekali. Dulu sebelum ada internet, puluhan tahun rubrik sahabat pena dan penampung vignette bertahan. Setelah internet meluas, dan produk teknologi digital semakin murah, maka jejaring sosial dan media penampung karya terus bermunculan dan terus berubah. Tiga tahun silam Twitter belum seriuh sekarang, kan?

Dalam setiap perubahan selalu ada peralihan, baik yang di dalam arus utama maupun di luarnya. Rubrik ini adalah bagian dari peralihan di luar arus informasi digital. Kita tak tahu adakah arsip digitalnya selepas proses pencetakan. Tapi, eh, siapa tahu sudah dibuatkan versi PDF-nya. Tinggal diunggah ke layanan dokumen semacam Issuu.com.

Lihat gambarnya: langsung mengarah. Padahal ini rubrik berkenalan. :)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *