Yang Muktabar Pak SBY, Pak Beye, Pak Bambang, Pak Susilo, Pak Yudhoyono…
Di sini saya berterus terang saja, bahwa yang saya maksudkan empat tahun lalu, dalam Helikopter untuk Cikeas Express, adalah Anda. Intinya adalah bahwa ketimbang bikin repot hajat hidup orang banyak lebih baik Anda memakai helikopter. Bagi saya itu bukan sebuah kemewahan untuk seorang presiden. Itu layak, mengingat tugas, amanat rakyat, dan tanggung jawab berat lagi mulia yang Anda emban.
Saya tidak paham kedirgantaraan, apalagi soal bisnis pesawat terbang dan sejenisnya, baik pembelian, leasing, maupun rental — kalau untuk mobil, saya agak paham; begitu pula untuk cicilan motor bebek dan terlebih sepeda.
Soal keamanan dan pengamanan saya juga tidak paham karena itu memang bukan bidang saya. Tetapi dengan keawaman itu saya berpengandaian bahwa soal ini bisa diurus dengan baik, kecuali untuk hal-hal yang berkaitan dengan cuaca buruk. Latar belakang kemiliteran Anda dan tim pengamanan Anda sangat khatam untuk soal beginian.
Saya tak mempersoalkan apakah Anda harus terus di Istana atau bolak-balik ke Cikeas. Bagi saya itu hak prerogatif Anda, lagi pula saya tahu bahwa Anda adalah seorang manajer yang baik. Saya hanya mengusulkan tambahan moda transportasi kepresidenan yang lebih efisien dan sesuai kondisi lalu lintas Jabodetabekser.
Bagaimana soal helipad di Cikeas, dan izin dari lingkungan, sudah barang tentu bisa dirembuk bersama camat dan lurah setempat.
Maaf Pak kalau saya sok tahu. Namanya juga bagian dari rakyat. Sebagai seorang demokrat tulen, pastilah Anda, dan juga tim Anda, tidak menganggap usul ini sebagai sesuatu yang subversif. Misalkan usul tidak layak dari sisi apapun, saya mohon maaf.
Salam kompak selalu, dan selamat bekerja untuk Nusa dan Bangsa,
Antyo Rentjoko