↻ Lama baca < 1 menit ↬

Dan berkatalah Sapardi, “Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni.”

Tak ada yang lebih tabah daripada pengendara sepeda motor Jakarta Raya dari hari ke hari. Setiap kali hujan datang mereka pun menepi, memarkir motor dan akhirnya bergerombol, berdesakan, di bawah jalan layang dan pada jalan kolong, karena di sanalah reda hujan bisa dinanti.

Lalu pemobil mengumpat, akibat yang berteduh hanya menyisakan selajur jalan untuk roda empat.

Adakah pilihan lain bagi pemotor yang terpanggang sekaligus kadang berpeluh saat Mentari bermurah hati, dan kuyup dalam lembap menggerahkan manakala langit menyiram Bumi?

“Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni”. Kalau saja semua orang bisa saling mengerti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *