Setahu saya, kartu perdana GSM betulan dalam iklan koran itu jarang. Kamis 20 Mei lalu 3 menempelkan kartu itu sebagai bagian dari paket iklan sehalaman di The Jakarta Post.
Bagi media, sepanjang tak merepotkan logistik maka sisipan apapun diterima, lengkap dengan tambahan ongkos untuk keribetan sejak tenggat cetak yang dimajukan sampai penempelan sisipan (apalagi kalau secara manual).