↻ Lama baca < 1 menit ↬

Kita siapa? Semua orang. Soal biasa sih. Kucing telantar, ndak diopeni oleh yang punya, lantas berkeliaran. Tidur sembarangan. Makan sembarangan. Sering merepotkan orang lain. Kucing menjadi tanggung jawab (baca: beban) komunal. Secara kebinatangan etis nggak sih kalau memangkas kesuburan kucing jantan dan atau betina? Kawin melulunya nggak masalah, tapi jangan beranak melulu. Maksud saya, si pemiara juga kudu bertanggungjawab. Tadi pagi saya hampir melangkahi bangkai anak kucing kurus. Nggak ada yang ngopeni selagi dia hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *