↻ Lama baca < 1 menit ↬

“Tembok bombing”, kata penyuka mural (dan grafiti).  Tapi Jakarta ternyata nggak ikutan acaranya Muslim Hands dan Aerosol Arabic. Semoga bukan karena istilah “tembok bomber”  dan “ngebom tembok” itu bikin ngeri. Sebelum “marak” teror bom di sini, istilah bom-boman tembok sudah ada.  :)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *