Foto ini saya buat pekan lalu, dengan kamera saku. Tanpa diolah pun, seperti tampak dalam viewer kamera, atmosfer masa lampau langsung terlihat. Misalkan laptop diganti mesin tik, ransel diganti tas hitam dari kulit buaya ala Oemar Bakri, gelas lurus diganti gelas berkaki belimbing, dan terobosan cahaya lewat tirai diganti jeruji rumah bui, oh lengkap sudah potret ketekunan seorang pejuang. Tapi spirit yang terpancar dari wartawan sahabat saya itu seperti para pendahulu: bekerja tekun, dengan krenteging manah (passion), dan tak jemu bicara tentang jurnalisme dari pelbagai aspek. Selamat bekerja, Bung. Teruslah berkarya.
Masa Kini, bukan Masa Lampau (untuk Seorang Sahabat)
▒ Lama baca < 1 menit