↻ Lama baca < 1 menit ↬

SISTEM INFORMASI LALIN DI REPUBLIK KEBATINAN.

info jalan tol JORR

Saat menyalip sebuah mobil, ekor pandangan mata kiri saya menangkap petugas jalan tol sedang memasang tulisan “Lancar” di tepi jalan.

Isian itu seperti kotak info kantor pemerintah: “Kepala Dinas | Ada”. Kalau diubah menjadi “Kepala Dinas | Amrin Membolos”. Ya, serupa papan daftar nomor nyanyian dan ayat untuk liturgi dalam gereja. Bisa digonta-ganti secara manual.

Yang terjadi ketika itu, dua bulan lalu, setibanya saya di dekat pintu keluar Mampang, ternyata macet cet cet. Padahal saya mau keluar setelahnya, ke Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Tentu saya tak menyalahkan info yang terpasang di JORR sekitar ruas Bambuapus, Jakarta Timur, itu. Ketika info terpasang, demikianlah keadannya. Bahwa setelah petugas PT Jalantol Lingkarluar Jakarta itu masuk ke pikap ternyata ada (misalnya) tabrakan di lain tempat, itu bukan tanggung jawab dia.

Yang saya heran, karena lalu lintas Jakarta ini unpredictable, kenapa pengelola jalan tol tak memasang sistem informasi elektronik yang real time?

Memang sudah ada sih, berupa panel elektronik LED, tapi hanya ada di beberapa tempat. Maka saya memaksudkan penempatan papan info itu merata.

info jalan tol JORR

Bayangkan, papan tempel ini letaknya sekitar satu kilometer dari loket tol. Petugas penempel — kecuali sedang disetrap untuk jalan kaki karena nakal dan kebanyakan ngeblog — amat bergantung pada mobil. Belum tentu urusan penggantian status (macet/lancar) akan beres dalam lima menit.

Tapi, yah…, inilah Indonesia. Sudah dikasih info itu mestinya berterima kasih, kok masih menuntut lebih. Soal ketepatan, wah itu terserah kebatinan setiap orang. Bukankah kita hidup di republik kebatinan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *