↻ Lama baca < 1 menit ↬

BERAPA BANYAK WANITA JAKARTA YANG BERMOTOR?

cewek naik motor di jakarta

Nona itu, dalam balutan pakaian kerja krem, melesat di atas motor bebeknya. Wajahnya terkerudungi helm. Entahlah, apakah sneakers juga yang dipakainya di kantor.

Sore tadi, di bawah mendung dan sisa hujan, jalur lambat Jalan Jenderal Sudirman dia susuri dengan lancar, seolah nyaman.

cewek naik motor di jakarta

Di Jakarta jarang saya lihat wanita tanpa bungkus tambahan mengendarai sepeda motor. Biasanya mereka terbalut oleh jaket. Sebagian dari wanita pemotor itu memakai pantalon. Jarang yang memakai rok, kecuali sebagai pembonceng.

cewek naik motor di jakarta

Juga di Jakarta, setahu saya, wanita muda yang “warga asli” jarang mengendarai motor. Mereka lebih memilih angkutan umum, termasuk taksi. Kalau pun naik motor hanyalah sebagai pembonceng. Model cantik yang membintangi iklan motor pun belum tentu bisa (dan atau mau) mengendarai motor di jalan raya.

Wanita yang berani naik motor, menurut dugaan saya, adalah pendatang. Sudah lumrah jika di “daerah” banyak wanita mengendarai motor. Ketika menjadi pendatang di Jakarta, hanya sebagian dari mereka yang berani naik motor di luar lingkungan perumahannya.

cewek naik motor di jakarta

Nona berkulit terang itu lincah mencari celah. Penuh percaya diri menyalip motor lain yang dikendarai lelaki. Hanya sekali kakinya turun menyangga karena bersua geronjalan becek. Setelah itu dia menghilang dari pandangan saya. Alangkah gagahnya.

cewek jakarta naik motor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *