Seni Gelas

▒ Lama baca < 1 menit

MURAH, FUNGSIONAL, RADA NYENI.

gelas goceng paman tyo

Ada yang bertanya apakah saya masih memakai barang-barang biasa untuk mewadahi peralatan kerja. Misalnya memanfaatkan peralatan dapur, seperti yang hasil inspeksi Mpokb ke (eks-)kantor saya beberapa bulan lalu. Atau seperti yang di sini, sini, dan sini (dari kantor sebelumnya, di Kota, tiga tahun lalu — waktu saya masih jadi orang lain di planet blog).

Jawaban saya: masih. Saya tetap memakai gelas murahan yang saya beli di toko gocengan di pasar. Gelas-gelas itu untuk menampung ATK.

Kenapa gelas? Pertama: tembus pandang; ketahuan apa isinya, termasuk barang kecil yang tingginya di bawah bibir wadah. Kedua: mudah membersihkannya. Ketiga: itu tadi, murah. Salah satu gelas murahan yang saya isi ikan-ikanan gocengan menjadi ilustrasi di sini. :D

Maunya sih beli stasioneri apik di toko. Tapi harganya mahal, per bijinya bisa separuh gaji bulanan saya ketika masih bekerja.

Barang biasa, termasuk barang bekas (kardus, kaleng) juga masih bisa difungsikan to?

Kalau Anda pakai apa? Bagi dong di sini. Yah, blog kan buat berbagi ide. Jangan takut dibilang basi. Kata orang skeptis berat, di dunia ini nggak ada yang benar-benar baru. :D

ikan-ikanan harga rp 5.000 dalam gelas gocengan

Tinggalkan Balasan