Titip Barang di Kulkas

▒ Lama baca < 1 menit

BENDA AJAIB BERFUNGSI KOMUNAL.

kulkas bengkelApa persamaan warung tegal dan bengkel resmi milik dealer mobil? Kulkasnya. Sama-sama menampung titipan pribadi pegawainya.

Di ruang tunggu bengkel yang adem, pasien cukup termanjakan (minus Wi-Fi). Minuman hangat tersedia. Gelas dan cangkir tertata rapi. Bacaan tinggal ambil. TV LCD gede tinggal dipelototi. Tapi ya itu, jika menyangkut kulkas maka isinya adalah minuman yang belum habis, buah untuk rujakan, dan lainnya.

Kulkas kian terjangkau. Bukan kemewahan jika banyak rumah tangga, dan kantor, memiliki kulkas. Bahkan pondokan saya dulu, di rumah Pak Haji, ada kulkas khusus untuk pemondok. Memang sih, Carlsberg yang didinginkan bisa menguap berikut botol atau kalengnya.

Kulkas di kantor, karena tak jelas siapa yang harus mengawasi, kadang bisa untuk apa saja. Dari menyimpan slide dan film (sebelum era fotografi digital), minuman titipan, makanan titipan, sampai pengeringan sepatu kehujanan pada punggung kulkas.

Seorang mbak dulu pernah punya ide mengeringkan jeroannya di punggung kulkas kantor. Sama seperti yang pernah dia lakukan pada AC kabin kapal — tapi jeroan itu tertinggal, dan ikut pelayaran berikutnya.

Di sebuah kantor pernah ada orang sembrono yang memasukkan kaleng Coke ke dalam freezer. Akibatnya meledaklah kaleng itu, isinya mengotori interior kulkas. Saat kejadian si pemilik minuman entah ke mana.

Juga di sebuah kantor, seorang ibu kadang membuka kulkas, lalu jongkok di depannya, untuk mendinginkan diri. Maklum, kantornya tak ber-aircon.

Masih menyangkut kantor, ada juga kantor yang memanfaatkan kulkas untuk warung kecil. Bagian dalam diisi minuman. Siapa pun yang ambil harus bayar secara swalayan. Adapun atap kulkas, selain untuk kaleng uang, dipakai untuk menaruh cemilan dagangan. Duitnya? Buat kas bersama.

Kelak, ketika semua kantor sudah memakai vending machine dan mesin pembuat kopi, apakah kulkas sebagai barang berfungsi komunal masih bertahan?

Tinggalkan Balasan