DI LUAR GARANSI (?): PRODUK KEMASUKAN SEMUT.
Gret. Dret. Lagu terganggu. Saya pikir treknya melompat. Ternyata tidak. Konter tetap berjalan normal. Lalu Jean-Luc Ponty kembali ngak-ngik-ngok dengan Violectra-nya. Lantas kumat lagi, sebentar, terus normal.
Saya ganti CD. Gitar Yngwie Johann Malmsteen meraung dan melolong dalam iringan Orkes Filharmoni Cek yang direkam di Praha. Lancar. Lalu kumat. Gret-gret. Dret-dret. Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in E flat minor Op.1 mulai tersendat.
Dasar CD player rakitan gombal cap kere! Sudah ndesit, karena tidak bisa memainkan MP3, tiba-tiba ngadat pula. Saya masukkan Dark Side of the Moon (Pink Floyd oleh Dream Theater) siapa tahu tersentak oleh Mike Portnoy. Nihil.
Aha, saya masukkan Tan Sri P. Ramlee saja. Lebih santai dan jenaka. Bisa! Saya masukkan Benyamin S. juga lancar. Mereka betul-betul berkawan dengan saya.
Saya kembali bekerja. Saya lupa apa CD berikutnya. Tiba-tiba gret-gret, drek-drek. Saya periksa player gombal itu. Trèmbèlané! Semut merah penggatal kulit itu keluar-masuk laci pemutar CD. Pantesan.
Tiba-tiba saya merasa kreatif. Semut merah pasti takut sama semut hitam. Maka saya putar Semut Hitam-nya God Bless. Tapi, ah nyuwun sewu Mas JSOP, ternyata nggak ada hasil.
Saya masukkan pembersih lensa CD dari Philips. Tetap no play. Ya sudah, menyerah saja. Tiap hari saya cek, hasilnya nihil, tapi tetap saya nyalakan. Semut tetap keluar-masuk, tapi jumlahnya mulai berkurang.
Saya mau ke Glodok bawa itu barang kok malas. Jauh, macet. Lagi pula si engkoh mungkin akan menolak perbaikan gara-gara semut. Sudah konsultasi via telepon ke Ebes (bapaknya Tito) yang dulu suka ngoprek elektronik, toh buntu juga. Dia malah tertawa geli.
Hari ini pemutar saya nyalakan. Pembersih lensa CD bisa bekerja, dimulai dari anjuran berbahasa Inggris, Mandarin, Tagalog, dan seterusnya.
Ah sudah normal rupanya. Maka saya masukkan Semut Hitam lagi. Lancar. Lalu Menjilat Matahari biar semutnya kepanasan. Saya tak tahu, misalkan saya masukkan Adam Ant (untung nggak punya CD-nya) apakah semut merah kembali datang.
Yang saya kurang paham kenapa semut merah suka memasuki barang elektronik, bahkan CPU pun disusupi? Mungkin Anda bisa kasih penjelasan…
Untuk kasus saya, amplifier dan tuner aman. Mungkin semutnya masuk tapi langsung mati kepanasan. Sejauh ini bookshelf speakers kayu cap abal-abal itu masih aman. Entahlah kalau rayap yang datang.
“Hari gini nggak pake iPod?” gugat seseorang. Mahal. Emoh. Kalau dikasih ya mau.