↻ Lama baca < 1 menit ↬

DIPERSATUKAN UNTUK MENJADI PERANTARA.

male & female connector

Barusan di laci saya temukan dua benda beda kelamin. Saya geli membaca labelnya: “mini gender changer“. Yang bakal terjadi sebetulnya bukan pengubahan jenis kelamin, melainkan penyatuan “male connector” dan “female connector” agar pasangan resmi bisa tergenggam (atau menggenggam) dengan erat dan tahan lama. Duh, ada yang cuma jadi pelengkap demi kelanggengan.

Orang-orang toko onderdil elektronik dan suku cadang komputer, termasuk si mbak dan si enci, menyebutnya “colokan cowok” dan “colokan cewek”. Ada juga yang menyebut “colokan laki” dan “colokan perempuan”.

Yang menonjol berarti laki. Yang berlubang berarti perempuan.

Kedua istilah ini sangat jujur, gamblang, dan menyederhanakan masalah. Saya dulu, pada zaman IMB-PC  IBM-PC kompatibel, karena sangat ndesit (sekarang juga masih) bisa geli ketika mendapati manual untuk periferal yang memuat “male & female connector“. Waktu itu saya membatin, “Oh industri mapan pun pakai istilahnya montir.”

Semua penyebutan itu berlangsung secara wajar, tiada protes maupun keberatan. Dalam kasus lain mungkin serupa ukuran ketinggian dalam permainan lompat dengan jalinan karet gelang di sebagian Jawa. Ada “saktem”, sebagai kelanjutan “sakdeng(kul)”.

Pendidikan seks bisa berlangsung aman dan nyaman melalui penyebutan benda. Kalau saya boleh menebak, “male connector” dan “female connector” berasal dari kalangan pria karena mayoritas teknisi (pada zaman dulu) adalah mereka.

Tidak ada hubungannya dengan kelamin, saya masih heran kenapa ada yang menyebut unit kaliper pada rem cakram sebagai “kepala babi” (Jawa: “ndhas babi“). Anda bisa menjelaskan?

NB:
Soal konektor tuh lucu juga ya. Laki ketemu perempuan dulu supaya bisa ketemu laki. Bisa juga perempuan ketemu laki supaya perempuan lain bisa masuk. Walah! Pendidikan seks gombal!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *