Bagi muslim dan penyuka sejarah, tulisan Mohamad Guntur Romili dari JIL tentang proses kenabian Muhammad SAW itu bukan hal baru. Tapi terus terang saja, setahuku, paparan lengkap — untuk ukuran koran — jarang ada.
Bagi sebagian orang Nasrani info itu mungkin hal baru. So?
Jangan geli dan mohon dimengerti jika muncul respon yang sebetulnya lucu dari sebagian kalangan Nasrani, “Tuh kan, Muhammad aja dulunya belajar dari orang Kristen.”
Penutup Romli sungguh tepat dan enak dalam mendudukkan persoalan:
Jadi, kita bisa melihat bahwa Muhammad bukanlah nabi yang datang dari dunia antah berantah. Kepribadian dan pengetahuannya telah dibentuk oleh lingkungannya. Leluhurnya dikenal menaati prosedur dan ajaran kenabian. Khadijah bersama komunitas memiliki pengaruh yang tak bisa disanggah. Kenabian dan pewahyuan itu adalah hasil dari eksperimentasi kolektif setelah melalui proses kreatif yang sangat panjang.
Tentu, beda orang beda tafsir.
BTW, perihal Kanjeng Nabi itu jika aku pelajari (secara dangkal) riwayat dan teladannya, alangkah mulia dan sulitnya dilakukan oleh kebanyakan orang. Aku percaya bahwa Islam adalah pembawa damai. Dengan segala keawamanku dan kepicikanku sebagai nonmuslim, aku yakin satu hal bahwa Islam sebagai spirit bisa dibawakan oleh semua orang.