Malu tapi Rindu

▒ Lama baca < 1 menit

KARENA PULANG TAK BAWA UANG? ATAU SOAL LAIN?

pulang malu tak pulang rindu

Mungkin bunyi coretan spidol pada mobil boks yang melintasi Jalan Raya Jatiwaringin, Pondokgede, itu sudah superbasi. Bahkan boleh jadi lagu dangdut sudah mendendangkannya. Tapi sungguh mati saya baru mendapatkannya kemarin dan terkesan — bahkan terkekeh sendirian. Sepele, datar, tanpa kejutan, tapi lucu: “Pulang malu… Enggak pulang rindu.”

Apa yang terpampang di bak truk dan mobil boks seringkali tak hanya mewakili dunia sopir melainkan juga dunia lekaki secara umum. Dari ungkapan bergambar wanita berdaster tipis tergolek setengah melek sampai gambar wanita dewasa atau gadis kecil dalam pose berdoa.

Ada pula yang cuma tulisan, dari “Kutunggu Jandamu” sampai “Do’a Mama”. Bisa juga gabungan gambar dan tulisan.

Dalam beberapa hal ada kerinduan untuk singgah — entah di mana dan di hati siapa. Dalam hal lain ada rasa kangen untuk kembali ke rumah dan tak pergi untuk sekian lama. Tapi oh… apa daya pekerjaan menjauhkannya dari orang-orang terkasih.

pulang malu tak pulang rindu

Tinggalkan Balasan