Ikan Kabel

▒ Lama baca < 1 menit

SEMANGAT BERMAIN DALAM DESAIN PRODUK.

ikan kabel gadgets

Barang ini sepele, belum murah (sekitar Rp 30.000 — pantasnya sih Rp 5.000), lucu bentuknya, tapi fungsional*. Dia menjawab kerepotan kita dalam mengurusi kabel. Tinggal lilitkan saja kabel ke tulang ikan-ikanan, lantas masukkan ke dalam tas, dan seterusnya aman.

Penemu barang ini pasti orang kreatif. Dia paham kekonyolan orang modern yang ditempeli bermacam gadgets. Celakanya, yang namanya teknologi nirkabel itu belum memuaskan.

Maka dalam masa liburan ini periksalah tas Anda. Ada berapa jenis kabel? Berapa banyak yang berwarna hitam? Apakah karet gelang, atau karet hitam lebar pengikat dari pabrik, masih kuat?

Atau jangan-jangan Anda masih selalu memilin dan mengurai lalu memilin lagi kawat tipis berlapis pita plastik untuk mengikat kabel… Kawat yang makin lama makin keriting itu.

Bisa juga saat ujung kabel ditarik, ekornya masih tersangkut di kantong ransel, terjepit banda lain. Lebih merepotkan lagi saat cahaya lemah, padahal kabelnya hitam, tasnya hitam, bagian dalam tas juga hitam, dan Anda berkacamata hitam.

Tak soal dengan pilihan Anda. Sepanjang nyaman, ya lakukan saja. Memang, beberapa gadgets (dan kabelnya) menyediakan wadah atau kemasan terlipat yang kompak. Tapi bagi pengguna tertentu, itu bisa merepotkan karena tas menjadi cepat penuh.

Kelak ketika semuanya nirkabel, karena pengisian setrum bisa dilakukan dengan mengocok gadget (seperti pada arloji dan lampu senter), maka keribetan dalam menggulung dan mengurai akan berkurang.

Tapi segala keribetan itu ada asyiknya juga: memancing desainer produk untuk membuat barang pelengkap. Bahwa solusi akhirnya malah menjadi tambahan masalah, itulah tantangan.

Bacaan pelengkap, untuk main-main:
+ Velcro untuk kabel setrum laptop
+ Ikan wadah CD

*) Sayang tak dijual di warung dekat pangkalan ojek

Tinggalkan Balasan