Lowongan untuk Orang Bingung

▒ Lama baca < 1 menit

CANTIK MENARIK UNTUK SEKRETARIS & PRAMURIA.

lowongan untuk orang bingung

Baru kali ini ada lowongan untuk orang bingung. Jadi, kalau Anda merasa berbakat penghibur tapi bingung, pasti bakal direkrut. Hebatnya, penyedia lowongan ini memberi jaminan optimistik: yang tak berbakat (dan bingung) pun bisa diasah.

Begitulah iklan lowongan kerja. Selain memuat kualifikasi dasar — sebagian orang tega saja bilang “spesifikasi”, kayak barang — ada juga tambahan lainnya. Misalnya, untuk sekretaris, harus “lincah”.

lowongan sekretaris

Lincah dan centil pastilah berbeda. Lincah itu enteng bergerak, adaptif terhadap setiap pekerjaan, bahkan ketika rehat pun tetap aktif. Untuk show room mobil, lebih utama sekretaris lincah daripada mobil lincah kan?

Bagaimana dengan penampilan menarik? Itu lumrah di banyak pekerjaan. Penampilan kucel tidak menularkan kegembiraan dalam bekerja. Tapi dengan adanya syarat ini, setiap pelamar sudah meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia menarik, atraktif. Sama dengan pelamar yang memasuki lowongan bersyaratkan “cerdas dan energetik” — begitu juga lowongan untuk orang bingung.

lowongan dangdut

Selain menarik, jika menyangkut wanita, adalah cantik. Apalagi jika bekerja di dunia hiburan. Kenapa harus lajang? Mungkin supaya juragan tak perlu memberi tunjangan untuk keluarga dan penggantian klaim biaya pengobatan anak maupun suami.

Biasa. Bahkan basi. Semua itu wajar dalam iklan lowongan. Begitu kata Anda.

Memang sudah basi. Tapi cara bertutur iklan baris yang ringkas memaksa pemasangnya untuk hemat kata. Mereka berpengandaian, apa pun yang disampaikan pasti sama dengan pemahaman pembacanya. Misalnya krietria cantik dan menarik itu.

Adapun bonus minuman, itu bisa membingungkan. Apakah si penyanyi dangdut akan mendapatkan minuman? Atau mendapatkan komisi dari penjualan minuman, dari jus sampai air api? Silakan datang ke Pesing.

lowongan pramuria

Nah, yang menarik adalah ini: lowongan pramuria. Bukan hal baru. Sebagai istilah, “pramuria” pun sudah dikenal luas. Ini padanan Indonesia untuk “hostess“. Tapi sanggupkah pelaku profesi itu mengaku di segala tempat tentang pekerjaannya, dari mendaftarkan anak ke sekolah sampai menjawab pertanyaan kerabat dalam arisan keluarga?

Di dunia ini ada banyak pekerjaan yang tidak jahat, tapi tak semuanya membanggakan bagi pelakunya. Dari yang tak bangga itu, sebagian besar tak menginginkan anaknya bekerja serupa.

Koruptor? Itu bukan pekerjaan. Cuma atribut tambahan untuk pelaku pekerjaan lain, yang bisa saja pekerjaannya membanggakan tapi memberikan uang sedikit. Koruptor paling kaya tak pernah memperkenalkan diri sebagai koruptor (atau hobiis korupsi), dan tak melarang anaknya untuk mengulangi kebisaan orangtuanya.

Begitulah. Iklan baris berisi lowongan menghadirkan banyak tafsir untuk membingkai secara paksa apa yang kita yakini sebagai “potret sosial”.

Tinggalkan Balasan