↻ Lama baca < 1 menit ↬

PELUANGNYA BAGUS, BISA BERSEKONGKOL DENGAN APARAT.

mobil tinja“Aku mau beli rumah petak tiga pintu buat disewain,” kata seseorang. Yang lain bilang akan beternak belut. Ada juga yang mau sekolah lagi. Yang mau bekerja di rumah terima order grafis juga ada.

Itulah kehidupan. Selalu ada rencana. Saya sering ditanya apa rencana saya. Ternyata belum saya pikirkan.

Tapi tadi, setelah menerima telepon dari seorang kawan, dan setelah mendapat dorongan sejumlah orang untuk berbisnis, saya pun tergerak.

Saya akan bisnis sedot tanja. Beli mobil tangki bekas untuk saya dandani (refurbished) sehingga jadi fancy, bisa juga dibawa bepergian — misalnya gathering. Pokoknya itu mobil sedap dipandang. Tentu disertai tulisan “tangki ini bukan alat ukur”.

“Inovasi” selain desain adalah pemanfaatan. Saya akan menyewakan mobil tinja ke aparat keamanan untuk menghalau demonstran radikal yang militan dan berani mati.

mobil tinja

Terhadap panser dan tank, bisa saja mereka itu berani. “Siap jadi martir,” kata teman saya. Tapi menghadapi water canon dari mobil tinja? Teman saya bilang, “Bukan soal berani apa nggak, tapi males, Mas…”

Duh, kenapa harus berbisnis dengan aparat keamanan ya? Apa boleh buat, ini Indonesia. Kalau bisa masuk ke jalur itu kayaknya asyik.

© sumber ilustrasi indigoarts.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *