Wanita dan Rokok

▒ Lama baca < 1 menit

ADA SAJA PEROKOK BARU. KOK BISA YA?

wanita isap rokok

Wanita yang merokok, menurut Raras, anak saya, “Kayak berandal.” Kami tertawa. Kami itu saya, ibunya, dan kakaknya.

Istri saya bukan perokok. Tapi dia bisa kepulkan asap menjadi bulatan donat, dan itu bikin anak-anak kagum. Saya tak dapat melakukannya. Lagi pula cara merokok saya kadang seperti orang terburu-buru, tanpa isapan mendalam, tanpa merem-melek penuh nikmat.

merokok @ dunkin' donutSaya tak tahu berapa populasi perokok di Indonesia saat ini. Jangan-jangan (baca: tampaknya) lebih banyak pengisap baru daripada pengisap yang quit.

Beberapa teman saya sudah quit. Sebagian karena hardikan dokter. Ada juga yang mulai mengurangi rokok, dalam arti di rumah tidak berani mengasap karena anak-anaknya memusuhi.

Larangan anak lebih efektif ketimbang istri. Ancaman anak untuk ikutan jadi perokok kalau bapaknya tak mau stop kayaknya juga manjur. Lebih manjur daripada ancaman istri untuk minta cerai.

Regulasi dicoba untuk diperketat. Bahkan beberapa kantor ketika merekrut tenaga baru mulai menepikan pelamar yang perokok.

Bagaimana memandang itu semua? Saya menganggap orang modern itu tidak merokok — celakanya saya susah jadi modern.

Saya heran jika melihat bule merokok, apalagi ekspatriat, karena kayaknya mereka hepi banget berada di negeri yang longgar bila dibandingkan kampung halamannya, sudah begitu harga rokok sangat murah untuk kantong mereka.

cewek isap rokokSaya masih heran kenapa masih ada saja wanita muda yang klepas-klepus. Lebih heran, dan yahhh… agak prihatin juga sih, di tempat tertentu ada saja perokok baru, cewek-cewek berwajah SMA dan mahasiswi tahun-tahun awal.

Pernah dengar guyon ndeso dari wong gumunan? Gini…

“Eh, piyé kabaré si Juminten? Di Jakarta kan?”

“Oh, dia sukses, gaji bagus, kerja di perusahaan keren, lebih kopèn (terurus), jadi cantik gitulah…”

“Wah, apik tenan itu. Apa lagi kemajuannya?”

Sithik-sithik omong Inggris. Dia sekarang ngerokok.”

NB: Mohon maaf untuk para model yang terbidik. Anda bukan Juminten. Percayalah.

Seputar rokok:
+ Cara untuk berhenti
+ Syarat untuk calon suami: bukan perokok
+ Rokok dan kejahatan molimo
+ Tanpa perokok, korek api akan berkurang (?)

Tinggalkan Balasan