NYATAKAN DIRIMU DENGAN KORAN PRIBADI!
Saya tak punya statistiknya, tapi berani mengatakan sebagian bloggers itu suka iseng, usil, dan punya kecenderungan eksibisionistik. Misalkan “sebagian” itu diralat, tinggal seorang, maka blogger-nya adalah yang punya halaman dan posting ini.
Nah, kalau ditanya apa alasannya, dia akan berkilah, “Saya cuma niru bloggers lain. Misalnya ini.”
Kalau diingatkan bahwa yang dia tiru itu sudah basi, maka dengan tulus sekaligus naif — dan bingung — dia akan menjawab, “Namanya juga niru, harus basi dong.”
Sekarang kembali ke saya, bukan dia. Sebagai pria iseng yang pernah berbelang hidung (dan diplester), saya pernah melontarkan ide kepada Tukang Koran untuk bikin festival koran-koran bloggers. Dia kayaknya (baca: harus) setuju.
Sempat terpikir namanya sok keren: Lorem Ipsum Project, karena yang penting halaman depan dan judul, selebihnya adalah teks buta. Lantas untuk sementara saya namai “Koran-koranan Bloggers”.
Setiap bloggers yang sehati — tapi beda kantong — dengan Tukang Koran maupun Tukang Desain Instan boleh bikin koran-koranan sebagai pernyataaan diri. Itu sama seperti mereka memuat tulisan dan memajang foto di blognya. Serupa dengan cara mereka mendadani themes.
Bikin layout amatiran itu gampang. Dengan Word pun bisa. Pakai Microsoft Publisher juga lebih mudah. Kalau mau rada ribet pakai saja program gratis Scribus — tapi saya belum mencoba lebih jauh.
- Apa manfaatnya?
Nggak ada sih — kecuali buang waktu dianggap bermanfaat. - Di mana lucunya?
Nggak ada yang lucu, tapi disebut serius pun bukan, apalagi dibilang gabungan keduanya. - Lantas apa “maksud” dan “tujuan” daripada festival-festivalan ini?
Ah, ini pertanyaan standar rapat RT. Maka jawabannya boleh ngawur. Maksud saya sedang saya pikirkan. - Berhadiahkah?
Itu tugas Ndoro Bedhes. Dia pakar barang bagus yang murah dan bahkan gratisan. Sinyo Sumurbatui al Kuwaiti juga boleh kirim cipratan rizki.