Pak Samad the Legend

▒ Lama baca 2 menit

… DAN TOKOH LAIN DALAM MASA KECIL SAYA.

SMS dari adik saya mengingatkan saya pada satu nama yang likuran tahun tak saya dengar: Pak Samad.

Bagaimana sosoknya, saya belum pernah melihatnya. Tapi waktu kecil hingga remaja saya sering mendengar namanya disebut oleh orang-orang dewasa, biasanya dalam gurauan yang susah dipahami anak kecil.

Begitulah, selalu ada tokoh dan orang tenar dalam kehidupan kita, termasuk masa kecil kita. Untuk tokoh jagoan — bisa orang bersih, bisa juga orang dari underworld — maka anak-anak lelaki memperbincangkannya dengan kekaguman, disertai bumbu kabar angin.

Selain orang dewasa yang jago berkelahi, tokoh di mata anak-anak adalah jagoan ngebut. Mereka orang hebat. Local heroes. Apa lagi untuk kota-kota kecil.

Ada pria Cina bernama Bah Untung. Saya tak tahu apa pekerjaan tetapnya, yang pasti lelaki brewok itu sering naik brompit (sepeda kumbang) dengan setelan safari khaki Afrika, berselempang senapan. Dia seorang pemburu babi hutan.

Ada pula Oom Wim. Pria Cina ini punya sebuah pikap tua untuk mengangkut barang maupun orang dari dan ke Dadapayam, sebuah desa di timur kota. Apa spesialisasinya saya tidak tahu, tapi dia terkenal. Yang saya ingat, dia termasuk pemilik televisi pertama di kota saya, dengan antena bertiang setinggi 30 meteran, yang tampak dari kejauhan, bahkan pada malam hari karena antenanya berlampu kelap-kelip.

Ada pula seseorang yang saya anggap tokoh tapi tak saya ketahui namanya. Tampaknya dia orang Jawa. Kabarnya dia seorang dokter. Sering berkeliling kota dengan sepedanya, dia memakai setelan dril putih (pakai celana pendek), dengan kaos kaki selutut, dan topi mandor gaya Hindia-Belanda.

Ada lagi tokoh yang sangat dikagumi anak-anak. Namanya Pak Ngadiran. Dia penjual obat yang pintar berakrobat dan mungkin sulap, berumah di belakang Pasar Anyar. Tapi saya belum pernah menyaksikan pertunjukannya.

Tokoh lainnya adalah Min Kebo. Dia orang gila, hidup menggelandang. Pakaiannya terus menggembung karena ditumpuki tambalan demi tambalan yang dijahitnya sendiri. Kabarnya dia bisa berbahasa Belanda.

Begitulah. Masa lalu kita, masa bocah kita, diwarnai oleh sejumlah tokoh lokal. Baik tokoh yang hanya dikenal di RW kita maupun seisi kota bahkan tersohor sampai luar kota. Tapi anehnya kita sering tak tahu mengenal sosok mereka secara lengkap. Anda yang tumbuh di kota kecil pasti punya kenangan terhadap tokoh-tokoh lokal macam itu. Ceritakanlah…

Oh ya, lantas Pak Samad itu apa dan siapa? Konon, dialah yang merintis lokalisasi pelacuran di tengah perbukitan kebun karet, nun di utara kota. Orang bilang, dia adalah pionir Alaska (=alas karet atau hutan karet).

sembir sarirejo alaska salatiga

FROM ALASKA WITH LOVE. Boks neon penanda rumah bordil di Sembir, Sarirejo, Salatiga. Daerah ini dulunya tak berlistrik, dan terpencil. Dulu para pengunjung harus diangkut dan dikembalikan ke kota dengan taksi berupa mobil-mobil kuno buatan Amerika yang oleh seorang paman, tetangga saya, disebut sebagai “armada Borsalino &Co.” — meminjam judul sebuah film.

© Foto: PakNo/PakMoe

Tinggalkan Balasan