Arthur Rimbaud di Kota Saya

▒ Lama baca 2 menit

ADA CERITA DUA PANGERAN MAKASSAR JADI PERWIRA ANGKATAN LAUT PRANCIS.

buku bernard dorleansDemi 300 gulden dan petualangan, penyair Prancis Arthur Rimbaud pernah singgah di kota kelahiran saya, Salatiga, Jawa Tengah. Cuma tiga minggu, dalam usia 22, sebagai serdadu Hindia Belanda, lantas kabur dari tangsi. Tapi uang 300 gulden itu sudah hampir habis untuk berfoya-foya menjelang dia berangkat ke Jawa, 10 Juni 1876, dari Pelabuhan Den Helder, Nederland.

Saat itu motif sebagian serdadu adalah uang dan petualangan. Maka pada saat kapal angkat sauh sudah ada yang meloncat ke laut, dan di beberapa pelabuhan persinggahan ada yang lari ke daratan. Rimbaud diketahui raib saat apel tangsi, 30 Agustus 1876.

Bagaimana dia kabur tak jelas, tapi yang jelas pada 31 Desember 1876 (mau tahun baruan ‘kali, yak?) dia sudah berkumpul bersama keluarganya. Tentu Rimbaud bukan di Rimbo Bujang, melainkan di Charleville, Prancis.

Itulah yang kisah yang saya petik pagi ini dari buku tebal Orang Indonesia & Orang Prancis, yang resminya diterbitkan besok, Jumat 29 September. Saya memesannya Ahad lalu, dan bukunya datang kemarin, tapi baru saya terima pagi tadi. Tentang Rimbaud, Denys Lombard menyimpulkan, “tidak memiliki temperamen yang cocok untuk kehidupan militer” (hal. 478).

Hmmm… Prancis. Saya tak banyak tahu. Keprancisan yang saya tahu, antara lain,adalah kata “sopir” (chauffeur) dan “kado” (cadeau) — dan mungkin juga “pelesir” (plaisir) — yang kita serap melalui bahasa Belanda.

Prancis? Parangakik? Saya tak begitu kenal. Tapi saya ingat obrolan dengan bapak saya kalau sedang bepergian. Almarhum, semasa hidupnya, adalah guide yang menyenangkan.

Ketika itu saya masih SD, dalam perjalanan di Pantura Jawa Tengah Bapak bilang, “Jalan ini bagian dari proyek Daendels, seribu kilometer, dari Anyer sampai Panarukan. Beberapa kuburan tua di pinggir kali tadi mulanya adalah kuburan pekerja rodi. Kamu tahu Daendels itu mewakili siapa?”

Saya bilang si kejam itu mewakili Kerajaan Belanda. “Salah,” kata Bapak saya. “Dia mewakili Napoleon. Ya, si Kaisar Prancis itu. Kita pernah sebentar dijajah Prancis,” ujarnya.

Pada lain kesempatan dia juga menerangkan bahwa kita pernah dijajah oleh Inggris. Tentu dengan catatan dari dia bahwa “kita” adalah Jawa, bukan seluruh kepulauan Indonesia.

Buku ini tak hanya bercerita tentang Jawa. Ada kisah dua pangeran muda Makassar yang mengembara di Prancis. Daeng Tulolo (16) dan Daeng Ruru (15) bersekolah ningrat di Prancis, ditanggung oleh Louis XIV. Mereka, yang bertolak dari Thailand, bukan Makassar, punya nama baru Louis Dauphin Makassar dan Louis Pierre Makassar.

Dalam usia 20 tahun Daeng Ruru sudah menjadi letnan angkatan laut, yang setara kapten angkatan darat. Dia ikut penyerbuan ke Havana, meninggal pada 19 Mei 1708 tapi tak jelas sebabnya: “entah karena masalah kehormatan atau perkara utang judi”. (hal. 125).

Adapun Daeng Tulolo, yang juga berkarier di angkatan laut, wafat pada usia 62, di Brest, dengan meninggalkan kontroversi keagamaan. Makamnya di Gereja Louis de Brest hancur oleh pengeboman pada Perang Dunia II.

Buku Bernard Dorléans yang merekam hubungan lama dua bangsa ini menarik dan menghibur, kita jadi tambah ngeh bahwa Eropa dulu bukan cuma Belanda. Sejarah tidak harus ngeselin seperti soal ulangan umum.

Buku ini bisa dibaca tanpa urut bab ke bab. Desain grafisnya bagus, sesuai dengan tema (jempol untuk Pax dan Rully). Bandingkan dengan banyak buku yang cuma apik di sampul tapi desain halaman dalamnya lari entah ke mana.

Terjemahannya, bagi saya, enak. Bagaimana naskah aslinya? Enak atau membingungkan, bagi saya sama saja karena saya tidak bisa berbahasa Prancis.

Tentang pilihan kata “Prancis”, bukan “Perancis”, saya juga setuju dan selalu memakai itu.

buku bernard dorleans

JUDUL: Orang Prancis & Orang Indonesia: Dari Abad XVI sampai dengan Abad XX • PENULIS: Bernard Dorléans • PENERJEMAH: Tim Penerjemah UI & Parakitri Tahi Simbolon • PENERBIT: Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, September, 2006 • TEBAL: xliv + 644 halaman • HARGA: Rp 90.000

Tinggalkan Balasan