Debu dan Kuman, itulah Bumbunya

▒ Lama baca < 1 menit

MAKANAN JOROK MEMPERKEBAL TUBUH (?).

penjual gorengan di pinggir jalan

Ibu Metropolis itu bilang, kedainya mengutamakan kesehatan. Sayurannya organik, dicuci pakai air botolan (dia bilang Aqua). Suaminya, dokter keturunan Amrik-Vietnam, tak tahan dengan ketidaksehatan Indonesia.

Tapi dulu, di kampung, tetangga saya beda. Si suami adalah profesor fisika, si istri adalah dokter (spesialisasinya apa saya lupa). Putri tunggal mereka sejak kecil dibiasakan dengan jajanan gendongan, sebangsa gethuk, thiwul, klepon. Lho bukannya berdebu? Mereka bilang, itu perlu untuk kekebalan tubuh putrinya.

Mau bersih atau kurang bersih, dan sehat atau kurang sehat, soal makanan kadang soal pilihan. Tapi bagi mayoritas orang kadang soal keapabolehbuatan. Mau makan bersih di tempat resik berarti melebihi uang makan harian dari kumpeni.

Lihatlah di sekitar perkantoran. Tak ada jaminan bahwa cara olah di gerobak makanan itu bersih dan sehat. Dengan menitip beli lewat opisboi berarti kita aman dari teror visual, karena tidak melihat pengolahan, termasuk cuci piringnya.

Hidangan rapat di kantor tertentu kadang juga dibeli dari gerobak. Rapatnya produktif, pesertanya tetap sehat, dan eksekusinya menghasilkan duit berbanyak digit.

Sebuah artikel berbahasa Inggris, yang dibaca banyak orang asing, menyebutkan bahwa seorang pria penjual rujak dan buah potong lancar saja meneruskan pekerjaannya setelah pipis di sembarang tempat — tanpa cuci tangan. Waks!

“Saudara pasti suka makan jorok,” kata Pak Dokter Internis, ketika menangani saya pascaoperasi, gara-gara amoeba yang kerasan di tubuh. Ya, saya memang jorok. Tapi kenapa teman saya yang lebih jorok tak perlu masuk ICU?

Saya tak tahu, dalam batas apa kejorokan kita bisa mempertebal kekebalan. Mungkin kasusnya individual. Ada backpackers asing yang langsung sakit perut ketika makan sembarangan, ada pula yang perutnya ndableg. Hal serupa berlaku untuk reporter asing: ada yang ringkih, ada yang tahan banting di negara dunia ketiga.

Tinggalkan Balasan