↻ Lama baca < 1 menit ↬

KARENA INI PASAR MAKA BOLEH SEMRAWUT?

pasar baru jakartaDari segi cita-cita, penataan lingkungan Pasar Baru Jakarta itu bagus. Pejalan kaki (akan) dimanjakan, terutama saat hawa tak terlalu menggerahkan.

Bahwa cita-cita itu lebih nyata kalau dikurung dalam diskusi, ya memang itulah nasib pasar. Nyatanya arah masuk dari Jalan Samanhudi, dengan gerbang baru ala Tiongkok itu, semakin padat oleh penjaja.

Adapun di tengah, kelegaan tinggal harapan. Bebera toko mulai menjejerkan manekin, melintang di jalan. Memang sih, cuma sampai separuh badan jalan.

pasar baru jakarta

Tapi jika toko seberang melakukan hal serupa, menjejerkan manekin sampai ke tengah jalan, maka anak-anak kecil akan mendapatkan selingan dalam petak umpet dan ber-zig-zag-ria. Ada sih risikonya. Boneka terguling bisa menghajar mata kaki bocah.

Kalau itu bukan boneka, melainkan model beneran, dengan postur seperti manekin, pasti lebih menarik. Teralang wanita cantik tak apalah. Tapi ah, ongkosnya mahal kan?

Tak perlu Pasar Baru diubah jadi mal modern. Seperti di banyak negara, mempertahankan bentuk klasik pasar tak menamatkan bisnis.

Untuk kenyamanan yang sesuai negeri tropis, tirulah negeri jiran yang memasang kubah kaca ber-AC. O tidak, tidak. Cara yang lebih hemat energi tapi nyaman mestinya juga ada. Untuk itulah universitas punya jurusan arsitektur.

Kota yang kaya selalu memiliki bangunan modern dan kuno, yang sama-sama terurus, dan dibanggakan oleh warganya. Kota kere maunya modern tapi hasilnya nanggung.

Boleh tahu, kapan terakhir kali Anda ke Pasar Baru yang sudah berusia panjang itu? Untuk membeli apakah gerangan?

pasar baru jakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *